Editor: Dwi Badarmanto
Jakarta, KABNews.id – “Di awal tahun ini sampai dengan Agustus, hampir 888 juta serangan ,” kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dalam acara Pembukaan Program Digital Leadership Academy, Senin (13/9/2021), dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/9/2021).
Hinsa mengatakan, selama tahun 2021 ini tercatat ada 888.711.736 serangan siber. Adapun data tersebut adalah merupakan data yang dihimpun sejak Januari hingga Agustus 2021.
“Yang lebih banyak itu (serangan) malware, denial of service, ya mengganggu ketersediaan layanan, trojan activity dan sebagainya,” lanjut dia.

Hinsa mengatakan, semakin tingginya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi maka akan semakin tinggi pula ancaman sibernya. Ancaman tersebut antara lain serangan yang bersifat teknik dan juga serangan bersifat sosial seperti penyebaran berita bohong atau hoaks. “Serangan kedua adalah bersifat sosial, yang diserang siapa di sini, lapisan ketiga yaitu manusia dengan adanya berita-berita hoaks dan sebagainya,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Hinsa, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar Indonesia selalu bersiap menghadapi serangan siber dan kejahatan penggunaan data. Terlebih lagi saat Indonesia sedang berusaha migrasi ke cara-cara baru di era revolusi industri 4.0 agar bisa bekerja lebih efektif efisien dan lebih produktif. “Bahkan beliau (Jokowi) menyampaikan kita juga harus tanggap menghadapi, jika kita harus menghadapi perang siber,” tandasnya.
Comment here