Politik

Cegah Rekrutmen NII, MUI Minta Tokoh Masyarakat Awasi Pengajian

Editor: Karyudi Sutajah Putra

Jakarta, KABNews.id – Kementerian Agama menyebut proses rekrutmen organisasi Negara Islam Indonesia (NII) dilakukan melalui bentuk pengajian. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta tokoh masyarakat berperan aktif dalam mengawasi sejumlah pengajian di daerah masing-masing.

“Peran dan tokoh masyarakat penting di dalam pengawasan terhadap gerakan dan pengajian mereka,” ujar Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Abdullah Jaidi, dikutip dari detik.com, Selasa (12/10/2021).

Abdullah menyebut komitmen sejumlah warga mendirikan NII adalah kasus lama. Pemerintah diminta untuk menyikapi hal ini agar tidak terjadi gesekan di tengah-tengah masyarakat serta tidak ada lagi korban doktrin NII. “MUI sejak lama telah menyatakan ini adalah kelompok yang menyimpang,” kata Abdullah.

Abdullah Jaidi. (Foto: detikcom)

“Bila perlu tentunya pemerintah melibatkan MUI dan tokoh-tokoh Islam setempat untuk menyadarkan mereka untuk kembali ke jalan yang benar dalam hidup berbangsa dan bernegara,” tutur Abdullah.

Sebelumnya, puluhan warga Garut dikabarkan dibaiat untuk masuk aliran sesat NII. Hal tersebut terungkap setelah beberapa di antara mereka menyuarakan hal tersebut. Salah satunya seorang remaja yang mengaku kepada orang tuanya bahwa mereka ikut aliran NII.

Orang tua yang cemas kemudian melaporkan hal tersebut ke perangkat desa setempat. Setelah didata, ternyata ada 59 orang yang diduga sudah dibaiat masuk NII di wilayah tersebut.

Hingga saat ini belum diketahui bagaimana mereka dibaiat hingga apa saja yang harus dilakukan setelah masuk NII. Namun, salah satu kejanggalannya adalah mereka menganggap pemerintah RI sebagai thogut.

Staf Khusus Menteri Agama Mohammad Nuruzzaman mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim Badan Litbang dan Diklat untuk berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Barat melakukan kajian terkait aktivitas rekrutmen NII dalam pengajian masyarakat di Garut.

“Kami memang mendapat informasi terkait rekrutmen itu, dan polanya melalui pengajian. Ini sedang kita kaji dan dalami,” kata Nuruzzaman dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/10/2021).

Comment here