Editor: Karyudi Sutajah Putra
Jakarta, KABNews.id – Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Achmad Syafiuddin, masuk dalam daftar ilmuwan top dunia berdasarkan data sitasi yang dirilis Elsevier. Dirinya bersanding dengan para ilmuwan senior dari kampus ternama.
Elsevier merupakan lembaga penerbit tingkat dunia yang membantu para peneliti dan profesional kesehatan dalam memajukan sains selama lebih dari 140 tahun. Elsevier juga merupakan pengelola Scopus, salah satu database sitasi dan literasi jurnal ilmiah bereputasi.
Dikutip dari detik.com, Rabu (27/10/2021), baru-baru ini Elsevier merilis daftar penulis sains top dunia berdasarkan indikator kutipan standar. Ilmuwan diklasifikasikan menjadi 22 bidang keilmuan dan 176 sub-bidang. Persentil khusus bidang dan subbidang juga disediakan untuk semua ilmuwan yang telah menerbitkan setidaknya 5 makalah, dilansir dari Elsevier.
Data single year impact menggunakan beberapa indikator atau composite indicators seperti sitasi, h-index, co-authorship dan beberapa indikator lainnya. Lalu, diperoleh 100.000 teratas berdasarkan skor-c (dengan dan tanpa kutipan sendiri) atau peringkat persentil 2 persen atau lebih tinggi.

Salah satu ilmuwan top dunia yang diumumkan oleh Elsevier adalah Achmad Syafiuddin, dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Unusa. Syafiuddin menempati urutan ke-18 berdasarkan rangking all citation atau urutan ke-26 berdasarkan self-citation excluded. Dia menjadi ilmuwan paling junior di antara ilmuwan lainnya.
“Saya termasuk yang paling junior, karena yang masuk daftar di sana adalah para ilmuwan senior dari beberapa kampus ternama di Indonesia,” kata Syafiuddin yang juga menjabat Ketua LPPM Unusa.
Selain Syafiuddin, ada 57 ilmuwan asal Indonesia lainnya yang masuk dalam daftar tersebut. Sehingga, jumlah ilmuwan Indonesia ada 58 orang. Ia menduga, dirinya tercatat dalam daftar tersebut karena fokus menerbitkan artikel di jurnal-jurnal internasional bereputasi dan ber-impact tinggi.
Selain itu, tulisan Syafiuddin juga terbit di Journal of the Chinese Chemical Society, Wiley. Tulisannya dinobatkan sebagai artikel yang paling banyak disitasi di jurnal bergengsi. Dia banyak menulis topik kesehatan lingkungan. Dua alasan itulah yang kemungkinan mengantarkan Syafiuddin masuk daftar ilmuwan top dunia.
“Saya banyak meneliti tentang kesehatan lingkungan, khususnya di bioremediasi polusi air yang memfokuskan pada penggunaan bahan-bahan alami dalam upaya mengurangi kandungan polusi di dalam air,” ujar doktor lulusan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) ini.
Comment here