Politik

Ganjar Nanjak, Prabowo Mandeg, Anies Nomor Buncit

Editor: Karyudi Sutajah Putra

Jakarta, KABNews.id – “Perolehan Ganjar kali ini kembali naik setelah pada Mei 2023 turun ke angka 22,8 persen,” demikian tertulis dalam Litbang Kompas, Senin (21/8/2023), seperti dilansir Kompas.com.

Ya, survei Litbang Kompas mencatat adanya kenaikan elektabilitas terhadap bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Sementara itu, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat mandek.

Survei menunjukkan, elektabilitas Ganjar pada Agustus 2023 berada di angka 24,9 persen, unggul dibandingkan Prabowo dan bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan membuntuti di belakangnya. Angka tersebut menunjukkan elektabilitas Ganjar naik ketimbang Mei 2023. Saat itu, Ganjar memperoleh elektabilitas 22,8 persen, tertinggal 1,7 persen dari Prabowo.

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (Tribunnews.com)

Sedangkan Prabowo, kompetitor terdekat Ganjar, justru mandek suaranya. Elektabilitas Prabowo tercatat cuma naik 0,1 persen dari Mei 2023 menjadi 24,6 persen. Meski kenaikan elektabilitas Ganjar ini tidak terlalu signifikan, tren kenaikan ini dapat berpengaruh terhadap pergerakan politik ke depan. Apalagi, dalam tiga bulan terakhir, Prabowo tidak mengalami kenaikan suara yang signifikan.

Hanya saja, perlu diingat, survei ini dilakukan sebelum Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024.

Secara keseluruhan, Ganjar dan Prabowo dinyatakan masih bersaing ketat lantaran perbedaan elektabilitas yang sangat tipis. Selisih elektabilitas keduanya pun masih berada di dalam rentang margin of error. Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan tetap berada di bawah Ganjar dan Prabowo. Pada Agustus 2023, Anies tercatat memiliki elektabilitas 12,7 persen.

Adapun survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Litbang Kompas mewawancarai 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.

Comment here