Hankam

Klarifikasi Letjen Dudung Soal Semua Agama Benar di Mata Tuhan

Editor: Dwi Badarmanto

Jakarta, KABNews,id – Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman mengklarifikasi ucapannya yang menuai kontroversi di publik. Beberapa pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan mengkritik ucapan Dudung yang menyebut semua agama benar di mata Tuhan itu. Letjen Dudung mengucapkan hal itu saat menghadiri acara di Markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9/2021).

Pria kelahiran Bandung, 19 November 1965 iyu menjelaskan ucapan tentang semua agama benar di mata Tuhan itu ditujukan untuk internal Kostrad. Dia berharap ucapan tersebut membuat prajurit mengedepankan toleransi antarumat beragama. Selain itu, eks Pangdam Jaya itu menyebut ucapannya dalam bingkai kebangsaan. Setidaknya demi memastikan para prajurit Kostrad tidak terjerambab fanatisme berlebihan.

Berikut pernyataan lengkap Letjen Dudung dikutip dari jpnn.com, Kamis (16/9/2021).

Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman. (Foto: Dokumen pribadi)

Innad-dina ‘indallahil-islam. Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah, hanyalah Islam. Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama.  Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang SALAH. Berbeda dengan saya sebagai Panglima Kostrad. Mempunyai anggota dari berbagai pemeluk agama yang berbeda. Saya ingin anak buah saya jangan sampai terpengaruh dengan pihak luar di dalam beribadah. Hal ini agar tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Kemudian menganggap agama tertentu paling benar. Sementara agama lainnya, salah. 

Ucapan saya di markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9/2021), semata-mata untuk menjaga toleransi antar-umat beragama. Sekaligus menciptakan kerukunan antar-umat beragama demi soliditas anggota Kostrad. Masing-masing pemeluk agama pasti meyakini agamanya benar dan diterima Tuhan. Oleh karena itulah, bisa disimpulkan dari masing-masing agama, bahwa semua agama ‘di hadapan’ Tuhan, semua benar.

Comment here