Sport

Pelari Asing Juara Indonesia International Marathon Belum Terima Hadiah: 2 Bulan Tak Direspons, Nomor Diblokir, Ini Kata KONI

Editor: Dwi Badarmanto

Jakarta, KABNews.id – Pelari asal Australia, Jack Ahearn, mengaku belum menerima hadiah juara ajang Indonesia International Marathon 2022. Ahearn mengungkapkan, pihak panitia tak memberikan respons selama dua bulan dan nomornya juga diblokir.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/8/2022), ajang Indonesia International Marathon 2022 digelar pada 26 Juni lalu di Bali. Dilansir dari laman resmi penyelenggara, Indonesia International Marathon merupakan lomba lari berstandar World Athletics-AIMS yang diinisiasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

“Indonesia International Marathon adalah ajang lomba maraton di Indonesia yang pelaksanaannya menerapkan standar penyelenggaraan maraton dari World Athletics-AIMS, diinisiasi oleh KONI dan melibatkan Race Director dan Race Measurer terbaik,” demikian keterangan yang tertulis di situs resmi ajang tersebut.

Adapun lomba Indonesia International Marathon 2022 mengambil titik start dan finish di Grand Inna Bali Beach, Sanur. Dari hasil Indonesia International Marathon 2022, Jack Ahearn berhasil menjadi juara kategori Male International dengan catatan waktu 3:30:48.

Pelari asal Australia, Jack Ahearn, mengangkat trofi Indonesia International Marathon 2022. Jack yang menjadi juara kategori Male International pada lomba yang digelar di Bali pada 26 Juni 2022 mengaku belum menerima hadiah dari pihak penyelenggara. (Foto: Instagram/jackahearn_)

Sebagai pemenang lomba, Jack Ahearn berhak mendapatkan uang hadiah sebesar Rp 150 juta, seperti tertulis dalam piagam yang ia tunjukkan. Akan tetapi, menurut pengakuan Ahearn, ia belum mendapatkan hadiah uang tersebut.

Hal ini disampaikan oleh sang pelari melalui akun Instagram pribadinya. “Tiga pemenang mendapat perlakuan yang sama seperti saya. Indonesia International Marathon adalah ajang berstandar emas yang memperlakukan kami berempat seperti idiot.” “Saya tidak ingin mengunggah semua ini ke media sosial, tetapi saya tidak punya pilihan lain,” kata Jack Ahearn melalui fitur Instagram Story.

Ahearn melanjutkan, pihak penyelenggara tidak membayarkan uang hadiah kepada para pemenang kategori pelari internasional. “Saya memenangi hadiah ini, tetapi Indonesia International Marathon gagal membayar kepada saya dan pemenang internasional lainnya,” katanya.

Bahkan, menurut pengakuan Ahearn, nomornya sampai diblokir karena menagih uang hadiah yang menjadi haknya. “Mereka tidak bertanggung jawab untuk ini dan mencoba paling keras untuk tidak membayar para pemenang secara adil. Mereka memblokir nomor saya dan tidak merespons selama dua bulan sampai sekarang,” kata Jack Ahearn via Instagram.

Pelari asal Australia tersebut mengaku belum menerima uang hadiah hasil juara Indonesia International Marathon 2022 yang digelar di Bali pada 26 Juli lalu.

Pada unggahan yang lain, Ahearn juga mengunggah surat di mana pihak penyelenggara membayar 1/3 atau Rp 50 juta dari total hadiah yang seharusnya. Surat yang diterima Jack Ahearn pekan lalu tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua Komite Penyelenggara Indonesia International Marathon, Hardjo Supoyo, dengan tembusan ke Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Drs Tb Lukman Djajadikusuma.

Klarifikasi KONI

Soal pernyataan Jack Ahearn melalui Instagram pribadinya tersebut, pihak KONI telah memberikan klarifikasi. Melalui laman resmi KONI, mereka menyampaikan bahwa ajang Indonesia International Marathon 2022 merupakan hasil kolaborasi antara KONI Pusat dan PT Tata Media Prima/TMP (The Media Palace).

Pada ajang tersebut, salah satu peran KONI adalah mendukung kewajiban TMP yaitu penggalangan dana untuk berbagai kebutuhan. Soal dukungan dana untuk hadiah bagi para pemenang, KONI Pusat menyatakan bahwa dana tersebut sudah disiapkan dan sudah disalurkan kepada para pemenang.

Jumlah hadiah yang ditetapkan oleh KONI Pusat, khususnya untuk pemenang asing/Foreign Runners (yang mana sudah disalurkan kepada para pemenang), berbeda dengan nilai yang diumumkan oleh TMP. “Terkait masalah hadiah Foreign Runners marathon untuk pemenang atas nama Jack Ahearn yang masuk finis tercepat dengan waktu 3 jam 30 menit 48 detik sudah ditransfer sebesar Rp 47,5 juta rupiah ke rekening yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang disepakati (setelah dipotong pajak),” terang Sekretaris Jenderal KONI Pusat Lukman Djajadikusuma.

Unggahan Jack Ahearn melalui fitur Instagram Story. Pelari asal Australia tersebut mengaku belum menerima uang hadiah hasil juara Indonesia International Marathon 2022 yang digelar di Bali pada 26 Juli lalu. (Foto: Tangkapan layar Instagram Jack Ahearn)(Instagram/jackahearn_)

Lukman menambahkan, para pemenang lain dalam lomba Indonesia International Marathon 2022 juga mendapatkan hadiah uang sesuai kesepakatan. “Sebut saja Agus Prayogo yang finis tercepat maraton putra dengan waktu tempuh 2 jam 36 menit 16 detik sudah menerima hadiah Rp 112,25 juta, juga pelari maraton putri Odekta Naibaho yang finis dengan waktu 2 jam 53 menit sudah menerima hadiah sebesar Rp 112,25 juta dan pelari-pelari juara lainnya. Semua hadiah yang dikirimkan kepada para pemenang sudah dipotong pajak,” imbuh Lukman.

Adapun hadiah kepada Jack Ahearn dan beberapa Foreign Runners telah dikirim pada 23 Agustus 2022. Untuk pelari dalam negeri, sudah dikirimkan pada awal Juli 2022. “KONI akan segera menyelesaikan masalah ini dengan pihak terkait, khususnya pihak penyelenggara, dalam hal ini PT Tata Media Prima,” tutur Lukman.

“Sportivitas selalu kami junjung dan terapkan dalam hal apa pun, tanggung jawab atas kejadian yang ada ini, akan turut kami tangani. KONI tidak akan pernah melempar masalah tanggung jawab terkait masalah ini,” ucap Lukman.

Soal perbedaan nominal hadiah yang tertulis di piagam dengan yang dikirim ke Jack Ahearn, Lukman mengatakan ada perubahan kategori untuk pelari asing. “Jadi, awalnya kami berencana mengundang atlet kategori elite untuk pelari asing dan pemenang akan dihadiahkan Rp 150 juta (belum dipotong pajak),” ucap Lukman.

“Namun, karena itu tidak jadi, maka hanya diadakan kategori foreign untuk atlet asing,” kata Lukman Djajadikusuma mengakhiri.

Comment here