Kesehatan

Pemerintah Tegaskan Covid-19 di Indonesia Sedang Transisi Menuju Endemi, Apa Itu?

Editor: Dwi Badarmanto

Jakarta, KABNews.id – “Sekarang kita berada pada posisi transisi pandemi menjadi endemik,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Jumat (31/3/2023), seperti dilansir Kompas.com.

Lalu apa itu endemi?

Endemi adalah penyakit yang biasanya mewabah di suatu wilayah tertentu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), endemi mengacu pada kehadiran suatu wabah penyakit terus-menerus pada populasi di bentang geografis tertentu, seperti satu wilayah, negara, atau benua.

Lainnya, mengartikan endemi adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada, tetapi terbatas pada wilayah tertentu, sehingga hal ini yang membuat penyebaran penyakit dan tingkat penularan dapat diprediksi dan virus tidak hilang sepenuhnya, hanya saja sudah lebih terkendali.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono. (Foto: Kompas.com)

Ada beberapa indikator pandemi bisa jadi endemi, antara lain meningkatnya kekebalan masyarakat melawan virus. Selain itu, menurunnya angka infeksi alamiah sehingga jumlah pasien dan angka kematian akibat virus menurun.

Dante menyebut saat ini status Covid-19 di Indonesia sedang dalam transisi pandemi menuju endemi. Penularan Covid-19 di Indonesia, katanya, sudah terkendali meski masih ada penambahan 556 kasus baru Covid-19 pada Kamis (30/3/2023) kemarin yang terhitung hingga pukul 12.00 WIB.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia hingga kini mencapai 6.746.009 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. “Hingga saat ini, penularan Covid-19 sudah terkendali. Kemarin ada 556 kasus baru yang menambah 5.000 kasus aktif,” sebut dia.

Terkendalinya kondisi pandemi Covid-19 tidak luput dari upaya antisipasi dan perawatan, salah satunya lewat vaksinasi. Ia menuturkan, dari total 273 juta penduduk di Indonesia, lebih dari 90 persen di antaranya telah menerima vaksin. “Untuk vaksinasi, lebih dari 450 juta dosis telah diberikan dan memenuhi target WHO yaitu 90 persen populasi telah menerima vaksinasi lengkap,” ujar Dante.

Berbuah manis, tingginya angka penerima vaksin juga disusul dengan tingginya angka antibodi yang dimiliki masyarakat Indonesia terhadap Covid-19. Hal itu diungkap Dante dengan menyebutkan hasil dari Sero Survei pada Januari 2023. “Pada Sero Survei Januari 2023, sebanyak 99 persen masyarakat indonesia memiliki antibodi terhadap covid-19,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei serologi antibodi (sero survei) ketiga pada Januari 2023 untuk melihat kadar antibodi penduduk RI menunjukkan, 99 persen populasi Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 atau Covid-19. Tercatat, kadar antibodi masyarakat meningkat menjadi 3.207 u/ml di Januari 2023 dari sebelumnya 2.095 u/ml di Juli 2022. Peningkatan kadar antibodi tertinggi berasal dari responden yang sudah mendapatkan vaksinasi booster.

“Yang sudah dapat booster itu kadar antibodinya paling tinggi, meski pada semua kelompok ini infeksi tetap bisa terjadi. Meningkat sampai 2 kali lipat kadar antibodinya,” kata Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM( Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Sebagai informasi, sero survei ketiga pada Januari 2023 diikuti oleh 16.286 atau 94 persen dari target responden survei 17.315 sero survei pada Juli 2022. Kemenkes melakukan studi sero survei bersama FKM UI secara nasional yang dilakukan di 34 provinsi dan 99 kabupaten/kota terpilih.

Survei dilakukan secara panel, dalam arti mengikuti orang yang sama sejak sero survei pertama, yakni bulan Desember 2021. Waktu pengumpulan data sero survei pada Januari 2023 dengan kuisioner dan pengambilan darah vena. Pengumpulan data dilakukan di tempat (on site), dan pengambilan darah dilakukan oleh petugas pemeriksaan spesimen BKPK dan jejaring laboratorium RS/BBLK.

Comment here