Editor: Karyudi Sutajah Putra
Jakarta, KABNews.id – Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan menjadi salah satu desa wisata terbaik di Jakarta. Ada apa saja di dalamnya?
Berlokasi di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Perkampungan Budaya Betawi memiliki wisata agro, budaya, dan kawasan wisata air. Desa ini mempunyai modal cukup meyakinkan sehingga bisa masuk ke 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia. Satu lagi desa wisata yang terpilih di daerah Jakarta, yaitu Desa Wisata Untung Jawa di Kepulauan Seribu.

“Kami mempunyai potensi dari tujuh yang dipersyaratkan. Satu, daya tarik wisata. Kami punya museum yang punya sertifikasi CHSE dengan nilai yang memuaskan dan bisa jadi contoh bagi desa-desa di tempat wisata lain,” kata Kepala UPT Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Imron, Jumat (3/9/2021) di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, dikutip dari detik.com, Sabtu (4/9/2021).
Potensi budaya yang dikembangkan di antaranya, setiap malam minggu digelar kegiatan seni budaya Betawi. Saat pandemi acara tetap diselenggarakan, namun dalam bentuk virtual.
“Tari lenong, rebana, silat, semua kami gelar, termasuk pembinaan kita lestarikan, kita bina, kita manfaatkan,” tambahnya.
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memiliki luas 250 hektare yang terdiri dari 3 Rukun Warga (RW). Selain wisata budaya, ada pula 15 guest house yang sudah memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

Sementara suvenir yang dikembangkan di desa Betawi ini mengacu pada pembangunan berkelanjutan, yaitu memanfaatkan barang bekas untuk barang siap pakai. Kulinernya? Tentu tidak kalah menarik, ada kerak telor hingga toge goreng.
Selanjutnya, produk pertanian hingga desa digital. Desa ini juga memiliki produk pertanian. Desa wisata perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan punya kangkung. “Produk pertaniannya ada kangkung, nanem kangkung sekalian lele. Kita punya 7 empang,” kata Imron.
Potensi wisata edukasi tak ketinggalan. Berada di Zona C, terdapat rumah-rumah contoh Betawi pesisir dan Betawi kampung. Kriteria desa digital pun dimiliki oleh Perkampungan Budaya Betawi.
“Kemudian kriteria berikutnya adalah desa digital. Alhamdulillah tiap sore kita ada program wajib mengaji. Tiap Maghrib sampai Isya penduduk diwajibkan matiin tv dan ngaji. Ya, enggak semua patuh sih, ada yang bandel juga hehehe,” kata Imron.
“Tugas kita luar biasa membangun karakter budaya Betawi,” pungkasnya.
Comment here