Kabnews.id – Ekonomi mengungkap pandangan Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Gadah Mada (UGM), Wihana Kirana Jaya, mengenai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Wihana menilai BP Danantara sebagai solusi tepat menghadapi pergeseran ekonomi global yang signifikan, atau yang disebut mega shifting ekonomi. Perubahan struktural besar ini, menurutnya, membawa peluang dan risiko investasi sekaligus.
Kondisi ekonomi global saat ini, kata Wihana, diwarnai oleh berbagai faktor, mulai dari geopolitik, perubahan iklim, hingga konflik global. Hal ini memaksa para pemimpin negara untuk mengubah strategi. "Mega shifting menuntut perubahan pola pikir. Kita perlu memikirkan solusi masa depan sekarang juga, mengubah organisasi dan proses bisnis," ujarnya dalam wawancara di Jakarta, Rabu (15/1/2025). Wihana menekankan peran Danantara dalam menghadapi tantangan ini.
Strategi utama Danantara, menurut Wihana, adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan sumber pendanaan yang beragam, tak hanya mengandalkan APBN. Investasi swasta dan sumber non-APBN lainnya menjadi kunci. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%, dan Danantara dinilai mampu memfasilitasi hal tersebut. "Danantara menawarkan fleksibilitas pembiayaan investasi jangka panjang berkat tiga platformnya: INA, lembaga keuangan pemerintah, dan manajemen aset pemerintah," jelasnya.
Aset yang dikelola Danantara pun terbilang fantastis. Pada tahap awal, tujuh BUMN raksasa bergabung, dengan total aset diperkirakan mencapai USD600 miliar atau sekitar Rp9.520 triliun. Tujuh BUMN tersebut antara lain Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID. Selain itu, Danantara juga akan mengelola Indonesia Investment Authority (INA) dan Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan.
Wihana menambahkan, reformasi organisasi dalam Danantara akan meningkatkan fleksibilitas dan daya ungkit (leverage) dalam pengelolaan aset dan investasi. Dengan demikian, Danantara diharapkan mampu menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.