Kabnews.id – Ekonomi mengungkap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait kebijakan efisiensi anggaran yang tengah digencarkan pemerintah. Dalam kunjungannya ke Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan, Senin (10/2/2025), Cak Imin menegaskan pentingnya efisiensi anggaran, meskipun langkah ini menimbulkan dampak yang kurang menyenangkan. "Efisiensi itu harus dilakukan," tegas Cak Imin kepada awak media. Ia menambahkan bahwa revisi dan revitalisasi anggaran merupakan bagian dari proses yang tak terhindarkan.
Kebijakan efisiensi anggaran ini, lanjut Cak Imin, merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mencegah pemborosan anggaran negara dan memastikan penggunaan dana yang tepat sasaran. "Efisiensi ini mutlak harus dilakukan sebagai bagian dari upaya mengatasi pemborosan anggaran yang tidak tepat sasaran," jelasnya.
Namun, kebijakan ini tak lepas dari berbagai protes, terutama dari kalangan Kementerian dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Menanggapi hal ini, Cak Imin menyatakan bahwa protes merupakan hal yang wajar. Ia menyamakan kebijakan efisiensi ini dengan "pil pahit" yang meskipun terasa tidak enak di awal, namun akan memberikan manfaat besar bagi negara di kemudian hari. "Semua pasti protes. Tapi ini harus diibaratkan pil pahit. Pil pahit itu pahit di awal, pasti bermanfaat untuk negara. Semuanya harus terima," tegas Cak Imin. Ia bahkan mengaku, kementerian yang dipimpinnya sendiri turut merasakan dampak dari kebijakan efisiensi ini. "Kementerian saya saja separuh hilang," tambahnya, seraya menekankan dukungannya terhadap kebijakan tersebut. Cak Imin optimistis, langkah efisiensi ini akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
