Kabnews.id – Ekonomi memberitakan pertemuan penting antara Menko Airlangga Hartarto dan CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, di sela-sela World Government Summit 2025 di Dubai. Pertemuan tersebut menghasilkan pembahasan serius mengenai potensi kerja sama energi, termasuk eksplorasi energi nuklir untuk mendukung target net-zero emission Indonesia di tahun 2060.
Tak hanya energi nuklir, peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Jawa Barat juga menjadi topik utama. Proyek yang telah beroperasi sejak November 2023 ini, hasil kolaborasi Masdar dan PT PLN, saat ini memiliki kapasitas 145 Megawatt, cukup untuk memasok listrik ke 50 ribu rumah. Menko Airlangga mengungkapkan harapannya agar proyek ini dapat ditingkatkan hingga 500 Megawatt. Langkah ini, menurutnya, merupakan bukti nyata komitmen Masdar dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia. Perjanjian Kerja Sama Studi Pengembangan Bersama (Joint Development Study Agreement) Cirata Fase II yang ditandatangani tahun lalu menjadi langkah awal peningkatan kapasitas tersebut.
![Energi Nuklir Jadi Sorotan: Kerja Sama RI-Masdar?](https://kabnews.id/wp-content/uploads/2025/02/icon-profile-17.png)
Kerja sama Indonesia dan Masdar tak berhenti di PLTS Cirata. Untuk memperkuat ketahanan energi nasional, Masdar juga bermitra dengan Pertamina dalam berbagai proyek energi terbarukan, termasuk energi surya, angin, hidrogen hijau, dan panas bumi.
Mohamed Jameel Al Ramahi, CEO Masdar, turut mengungkapkan ketertarikannya berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menyatakan bahwa Masdar dan Pertamina tengah menjajaki proyek energi bersih di IKN dengan kapasitas 200 MW. Proyek ini diharapkan dapat segera terealisasi untuk mendukung pembangunan IKN.