Nuuk, ibu kota Greenland, kini memiliki bandara internasional terbaru. Dengan panjang landasan pacu mencapai 2.200 meter, bandara ini memungkinkan pesawat yang lebih besar untuk mendarat, membuka konektivitas langsung antara wilayah tersebut dan berbagai belahan dunia.
Menurut laporan dari CNN, setiap tahunnya sekitar 130 ribu pengunjung datang ke Greenland, baik melalui kapal pesiar maupun pesawat. Dengan dibukanya sektor pariwisata negara tersebut, jumlah pengunjung diperkirakan akan terus meningkat.
Diharapkan sektor pariwisata dan perekonomian wilayah yang sempat stagnan akan mengalami pertumbuhan berkat diresmikannya bandara baru ini. Jens Lauridsen, CEO Greenland Airports, memperkirakan bahwa setiap penerbangan yang mendarat di bandara tersebut akan menyumbang sekitar USD 200 ribu bagi perekonomian negara.
“Mereka yang tiba di Greenland harus tahu bahwa mereka tidak akan mendapatkan pengalaman pariwisata yang biasa-biasa saja. Kami berlokasi di Kutub Utara,” kata Lauridsen, seraya menambahkan bahwa pengunjung akan merasakan petualangan.
Mulai Juni, United Airlines akan meluncurkan penerbangan musiman nonstop menuju Greenland dari kota-kota besar seperti Newark dan New Jersey. Penerbangan ini diperkirakan hanya memakan waktu sekitar empat jam.
Sebelum adanya bandara baru ini, mereka yang ingin terbang ke Greenland harus terlebih dahulu menuju kota-kota kecil seperti Kangerlussuaq di utara atau Narsarsuaq sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan utama.
Bandara baru ini kini akan menjadi pangkalan utama bagi Air Greenland, yang akan mengoperasikan pesawat Airbus A330neo menuju Kopenhagen, Denmark. Dengan demikian, maskapai ini mampu menangani hingga 800 penumpang per jam. Selain itu, akan ada penerbangan yang menghubungkan Nuuk dengan Reykjavik, Islandia.
Pada akhir 2026, dua bandara tambahan direncanakan akan diresmikan di Greenland. Bandara tersebut akan menghubungkan kota Ilulissat di utara dan Qaqortoq di selatan, memperluas jaringan transportasi udara di wilayah tersebut.
Dengan hanya sekitar 90 kilometer jalan beraspal, penduduk dan wisatawan di Greenland masih bergantung pada penerbangan atau kapal untuk mencapai tujuan mereka. Namun, keberadaan bandara-bandara baru ini diharapkan dapat membuka akses perjalanan secara signifikan, mempermudah mobilitas di wilayah tersebut.