Kabnews.id – Ekonomi memberitakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman geram atas aksi protes ribuan petani singkong di Lampung. Petani menuntut kenaikan harga singkong yang anjlok diduga akibat membanjirnya impor singkong. Amran menegaskan akan menindak tegas importir yang dinilai merugikan petani lokal.
Amran menyatakan akan memanggil para pihak terkait, termasuk industri pengolahan tapioka dan perwakilan petani, untuk membahas permasalahan ini. "Kami akan undang industri, undang petaninya. Kami minta kepada importir, tegas, jangan zalimi petani," tegas Amran dalam keterangan resminya. Ia menyoroti rendahnya harga singkong yang hanya mencapai jauh di bawah harga ideal, memicu protes besar-besaran dari petani.
Ribuan petani dari tujuh kabupaten di Lampung menggelar aksi demonstrasi di pabrik pengolahan tapioka pada Kamis (23/1) lalu. Mereka menuntut harga singkong sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB), yaitu Rp1.400 per kilogram. Amran menilai tindakan importir yang lebih memilih singkong impor daripada produk dalam negeri sebagai bentuk kurangnya patriotisme. "Mengimpor produk pangan dari negara lain lebih dari produk dalam negeri, diragukan patriotismenya. Tandanya itu mereka lebih sayang petani luar," tandasnya.
Amran memberikan peringatan keras kepada importir yang mengeksploitasi petani. Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berkomitmen untuk melindungi dan menyejahterakan petani. Berdasarkan kajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), impor tapioka memang menjadi salah satu faktor penyebab anjloknya harga singkong di Lampung. Pemerintah memastikan akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi permasalahan ini dan melindungi kesejahteraan petani.
