Kabnews.id – Ekonomi mencatat pertumbuhan luar biasa pada transaksi aset kripto di Indonesia sepanjang tahun 2024. Data yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan nilai transaksi mencapai angka fantastis, yakni Rp650,61 triliun. Ini merupakan peningkatan signifikan sebesar 335,91% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp149,25 triliun.
Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, mengungkapkan data tersebut dalam keterangan resminya. Menurut Tirta, lonjakan ini tidak terlepas dari peningkatan jumlah investor kripto di Indonesia yang mencapai 22,91 juta orang di tahun 2024, atau naik 23,77% dari tahun sebelumnya. "Indonesia memiliki potensi besar dalam ekosistem aset digital," tegas Tirta pada Senin (10/2/2025). Ia menambahkan bahwa perdagangan aset kripto dapat menjadi strategi kunci pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (ABI – Aspakrindo) bersama ICN – Coinvestasi dalam laporan "Indonesia Crypto and Web3 Industry Report 2024" menunjukkan hal serupa. Laporan tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ketiga indeks adopsi global kripto di tahun 2024, menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan di Asia Tenggara, unggul atas Vietnam di posisi kelima dan Filipina di posisi kedelapan. Data ini semakin mengukuhkan potensi besar industri kripto di Indonesia dan perannya dalam perekonomian digital.
