Tembok laut misterius sepanjang puluhan kilometer yang muncul di pesisir Bekasi dan Tangerang akhir-akhir ini ternyata bukan bagian dari proyek ambisius Giant Sea Wall. Kabnews.id – Ekonomi mengungkap pernyataan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang secara tegas membantah isu tersebut. Pernyataan ini sekaligus menepis spekulasi yang beredar luas di masyarakat.
Airlangga menjelaskan, proyek Giant Sea Wall masih dalam tahap perencanaan konsep dan akan diusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Proyek raksasa ini direncanakan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan swasta (public private partnership). Ia menekankan, "Bukan-bukan, Giant Sea Wall kita sedang siapkan konsepnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga memastikan tembok laut sepanjang 30,16 kilometer di Kabupaten Tangerang tersebut sama sekali tak terkait dengan Proyek Strategis Nasional (PSN). Meskipun letaknya berdekatan dengan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, hubungan keduanya dibantah keras oleh Menko. "Enggak ada (kaitannya pagar laut dengan PSN)," tegasnya.
Penjelasan Airlangga semakin detail. Ia menjelaskan bahwa PSN di PIK 2 hanya fokus pada kawasan mangrove, bukan pada pembangunan tembok laut. "PSN kan hanya untuk perizinan di kawasan mangrove, bukan di PIK-nya," jelasnya.
Terkait proyek Giant Sea Wall, Airlangga membuka peluang bagi investor domestik maupun asing. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan. "Kita akan sosialisasi nanti, (investor) baik di dalam maupun di luar negeri," tutupnya. Misteri tembok laut pun masih menyisakan pertanyaan, lantas siapa yang membangunnya?