Kabnews.id – Ekonomi memberitakan pernyataan mengejutkan dari Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono. Menurutnya, kenaikan UMR ternyata berdampak positif pada pertumbuhan industri dana pensiun di tahun 2025. Hal ini disampaikannya di Jakarta, seperti dikutip dari kabnews.id pada Selasa (28/1/2025).
Ogi menjelaskan, peningkatan daya beli akibat kenaikan UMR menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini. Selain itu, meningkatnya jumlah tenaga kerja formal juga memperluas cakupan kepesertaan dana pensiun. "Pertumbuhan di tahun 2025 akan didorong oleh beberapa katalis positif, seperti kenaikan UMR yang meningkatkan daya beli peserta serta meningkatnya partisipasi tenaga kerja formal," ungkap Ogi.
Bukan hanya itu, berkembangnya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang diinisiasi oleh manajer investasi juga turut berkontribusi. OJK sendiri gencar mendorong perluasan aksesibilitas dana pensiun, terutama bagi pekerja informal, dengan memanfaatkan teknologi digital.
Lebih lanjut, Ogi menyebutkan sektor dana pensiun sukarela mencatatkan kinerja positif di tahun 2024. Asetnya mencapai Rp379,36 triliun per 30 November, meningkat 4,50 persen secara year-on-year (yoy). Kenaikan UMR tampaknya menjadi salah satu faktor kunci di balik kesuksesan ini. Pertumbuhan ini tentu menjadi kabar baik bagi industri keuangan dan masa depan para pekerja Indonesia.
