Hankam

Keras Kepala, Israel Tak Pedulikan Resolusi DK PBB

Editor: Dwi Badarmanto

Jakarta, KABNews.id – “Kami banyak membunuh pemimpin senior (Hamas), termasuk pemimpin nomor empat dan nomor tiga di Hamas. Kami akan mendapatkan nomor dua dan nomor satu. Itu akan menjadi kemenangan. Kemenangan akan segera diraih. Itu akan terjadi beberapa pekan ke depan,” kata Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dilansir Kompas.tv, Kamis (28/3/2024).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: Abir Sultan/Pool Photo Via AP via Kompas.tv)

Ya, Israel tak mempedulikan resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan menegaskan kemenangan di Gaza bakal dicapai tak lama lagi. Hal tersebut diungkapkan Netanyahu kepada anggota kelompok Kongres Amerika Serikat (AS). Ia menegaskan pihaknya telah membunuh pemimpin senior Hamas, dan menegaskan kemenangan Israel di Gaza akan tercapai beberapa pekan lagi.

Netanyahu mengatakan sangat penting untuk mempertahankan dukungan bipartisan, tetapi khususnya dalam waktu seperti saat ini. Ia menegaskan Israel saat ini tak memiliki pilihan lain, tetapi untuk maju ke Rafah, karena menurutnya keberadaan Israel dipertaruhkan.

Sang PM mengatakan sejak serangan Hamas ke selatan Israel, 7 Oktober 2023, negara Zionis itu memiliki keselarasan yang luar biasa dengan pemerintahan Joe Biden, Presiden AS. Tetapi ia menegaskan keduanya memiliki pandangan yang berbeda secara mendasar mengenaio langkah Israel ke Rafah.

Israel sendiri telah menghadapi kritik internasional menjelang rencana serangannya di kota Gaza selatan tersebut, tempat di mana leih dari satu juta orang saat ini mengungsi.

Netanyahu sebelumnya mengatakan kepada delegasi kongres AS itu bahwa pengungsi Palestina di Gaza bisa pindah keluar dari Rafah dengan tenda mereka. Pernyataan Netanyahu tersebut kian menegaskan Israel tak mempedulikan resolusi DK PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza disahkan.

Resolusi tersebut yang diusulkan 10 anggota tidak tetap DK PBB, menuntut gencatan senjata segera di bulan Ramadan, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat, dan kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan ke Gaza.

Terkait resolusi tersebut, AS memutuskan tidak memberikan veto, yang membuat Netanyahu marah. Ia pun membatalkan kunjungan delegasi pemerintah Israel ke Washington sebagai bentuk protes.

Comment here